Senin, Juli 13, 2009

MMC1 : Back To nature

Gemersik daun diterpa angin, gemercik air mengalir dan suara burung-burung kecil yang riang gembira mengiringi acara Mastermind Cikarang 1 [MMC1] di bundaran Golf Jababeka.

Adalah kondisi kesehatan pak Sangadi Budi yang tidak mengijinkan untuk menerima tamu yang membuat MMC1 memindahkan pertemuan dari rumah pak Sangadi Budi ke tempat ini. Ide ini muncul dari mas Gun Gunawan, yang ingin suasana santai tetapi tetap serius.



Acara dimulai dari paparan pak Nas tentang pemasaran yang baik di masa ini dan action yang sebaiknya dilakuakn etrhadap suatu ide.

Mutu sudah menjada suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi. Mutu atau Mati, begitulah kira-kira prinsip bagian produksi agar bisa dipasarkan dengan mudah oleh pemasar.

Mutu adalah pemasaran yang diam, artinya tidak perlu banyak bicara kalau mutunya baik, maka dia akan menjadi showroom yang cantik menarik untuk produk yang kita pasarkan.

Mutu juga adalah pembunuh yang kejam, karena setiap bagian produksi melakukan produk yang tidak bermutu akan membuat produk menjadi susah dipasarkan.

Sebuah komplain dari pengguna produk kita sebenarnya tidak hanya komplain tunggal, ada 24 orang di belakang sebuah komplain. Jadi satu komplain sudah mewakili 25 komplain yang lain.

Jangan lupa, dari komplain yang mereka sampaikan kemudian kita selesaikan sehingga memuaskan mereka, tidak semuanya tetap akan memakai produk kita lagi.

Tanggapan dari para peserta MMC1 inipun beragam, misalnya saat ini selain mutu, maka yang penting lagi adalah menciptakan produk yang berbeda dengan pesaing. Inilah keunggulan produk kita yang susah diitru oleh pesaing.

Disini dibutuhkan kreatifitas yang tinggi, agar keunggulan produk kita tidak dibarengi dengan kenaakan biaya produksi.

Setelah paparan dari pak Nas selesai, maka dilanjutkan dengan  acara paparan mimpi masing-masing peserta MMC1 ini.



Pak Mualib masih mimpi untuk membuka sebuah kantor pemasaran lagi di Tangerang.

Pak Nas masih mimpi untuk meningkatkan omzet penjualan sabun curah sampai 10 ribu L/bulan.

Pak Eko masih mimpi untuk membuat sebuah kumpulan tulisan untuk diterbitkan dan di"launching" pada saat buka bersama di bulan September. tadinya direncanakan pada tanggal 14 September 2009, tetapi pak Rui juga punya acara di tanggal 11 September 2009, jadi akan digabung saja, dengan tanggal yang dekat-dekat tanggal itu.

Resto Samikuring akan menjadi tempat pertemuan di tanggal tiu.

Pak Rui mengutarakan mimpi-mimpi jangka pendeknya. Membuat kartu anggota yang sekaligus kartu diskon dari beberapa bisnis yang dijalankan oleh masing-masing anggota MMC1.

Pak Agus terus berupaya agar fokus pada salah satu bisnisnya. Dibahas juga mengenai bisnis bengkel yang sebenarnya prospektif tetapi montirnya masih keluar masuk.

Pak Gun Gunawan, sedang mencari pilihan alternatif terbaik antara membuat kue sendiri atau mengelola restoran khas sunda.

Mbak Win beralih target, dari membuat modifikasi kerudung menjadi pembuatan tas. Saat ini suah 250 tas yang dipesan dan kesulitan dengan etnaga penjahitnya.

Semua masalah itu dibahas secara santai dan penuh canda, sehingga masing-masing peserta merasa puas denga masukan yang diterimanya.



Pertemuan yang akan datang rencananya diadakan lagi di tempat yang sama. Sejuk segar dan nyaman. Kekurangannya hanya pada laptop yang tidak ada sumber listriknya.



Sampai ketemu di pertemuan MMC1 yang akan datang.


...
.

6 komentar:

Wiwin mengatakan...

Semoga semangat dan kebersamaan yg selama ini sudah ada akan terpelihara...

hapesurya mengatakan...

Selamat dan sukses untuk menjemput mimpi masing2..

CiMarT mengatakan...

Makasih mbak Wiwin atas semangat kebersamaannya.

Semoga ke depan nanti, kita makin semangat dan makin kompak.

Amin

CiMarT mengatakan...

Makasih doanya mas Hendra

cakrukmania mengatakan...

jadi tertarik pengen gabung nich

CiMarT mengatakan...

gabung donk
dua minggu lagi datang ya...