Rabu, April 30, 2008

Makan Siang untuk Pak Tani


Setelah merubah penerimaan milis dari daily digest ke individual dan setelah puasa ngeblog, akhirnya punya waktu juga untuk kirim imil dan nulis blog lagi. Kebetulan di milis Chelsea Indonesia ada tawaran untuk buat blog Chelsea, yah langsung ndaftar deh. Alamatku ada di http://blog.chelseafc.or.id/eshape

Menjelang siang, aku dapet SMS dari istri, gini bunyinya :

“Menu anak2 hr ni, tumis kangkung, tempe garit n ayam goreng. Brsan slsai ibu masak. Klo mau, ibu bwin buat mkn siang bpk jg?! Ibu dah rasa, uenak! Mau be?!”

Langsung kuiyakan dan kutunggu kedatangan kiriman makanan dari istri. Tepat habis Dhuhur istri datang mbawa makanan, wah ternyata memang enak tenan. Ngalahin masakan yang ada di kantin kantor.

Temen-temen kantor pada bilang,”wah ada kiriman makanan untuk pak Tani nich..!”

He..he..he… iya juga ya. Kalau siang-siang, biasanya bu Tani kan kirim makanan untuk pak Tani yang sedang kerja di ladang.

Selain nasi dan lauknya, ternyata istriku juga mbawa ketela bakar (atau ketela goreng tapi gosong..!:-), dan “snack” itu habis dinikmati teman-teman, termasuk pak Direktur yang siang itu ngobrol di meja kerjaku.

Sungguh hari yang indah, apalagi kemarin Chelsea menang lawan MU di liga Inggris. Wah, tambah indah deh hari-hari ini. Kalau besok Chelsea menang lagi lawan Liverpool, maka Rusia akan jadi saksi pertempuran sengit antara Chelsea dan MU lagi dalam ajang Liga Champions.

Sekarang tinggal meningkatkan kewaspadaan, karena yang indah di depan kita biasanya kalau salah sikap (kurang mensyukurinya), maka akan muncul hal-hal yang kurang indah.

Salam

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau mau lebih nikmat kirim makanannya dibungkus dengan daun pisang dibawa pakai keranjang anyaman bambu, sayurnya oseng oseng kates ……. utowo oseng oseng kobis ijo ….
aku rasane pingin mulih ndeso melu tunggu manuk nang sawah …
mas Eko desaku ada di kaki gunung Merbabu

Enak yha punya direktur yang mau akrab sama anak buahnya , ora koyo direktur nang kantorku ….. ( tengok di wordpressku )
Selamat menikmati dan mensyukuri semuanya …… termasuk mensyukuri yang tidak indah
Salam , NWS

Eko Eshape mengatakan...

Biro tempat aku kebagian kerja memang dibawah salah satu direktur yang sangat ramah dan baik sama karyawan (sangat meng"uwong"kan orang, gitu..!:-).

Waktu itu dia ngobrol tentang majalah Waskita yang kuasuh. Idenya majalah itu tidak hanya versi cetak tapi ada yang versi online.

Nah, sambil ngobrol itu dia sempat komentar tentang bagaimana cara masak ketela yang ada di mejaku. Ini digoreng atau dibakar?

He..he..he... sampai sekarang aku juga belum sempat nanya sama istriku, kalau dibakar pakai pembakatr yang mana ya?

Kalau digoreng kok gosongnya kayak ketela bakar.

Abis itu, seperginya pak Direktur, gantian kawan2 yang nyobain sampai abiz.

Enaknya di Waskita, kita sering gantian mbawa makanan kecil untuk mempererat pertemanan kita, dan biasanya di tempat kerjaku suasana pertemanan itu selalu terlihat menonjol.

Insya Allah, bisa begitu terus.
Amin.

Anonim mengatakan...

toeti_yk Astuti:

cerita makan siang untuk pak tani mengingatkan saya pada ibu yang selalu setia mengirimkan makanan untuk bapak di sawah

Saya jadi sedihhhhhhhhhhhhh, pengen nangis (soalnya ibu lagi sakit sekarang ini)

pak.. enak juga ya punya direktur yang memanusiakan manusia

Anonim mengatakan...

HaLo Pak... :]
eMaNg KteLa ny GoSoNg..? NggaK Tuh kaYaKnya...

hehe...

(Puaas...??)

Eko Eshape mengatakan...

yang di kantor gozong tuh...
emang kamu yang nggoreng/mbakar?

kok jadi kesinggung gitu...

Anonim mengatakan...

NgGaK LaH.. aKu Kan Ga TeRlaLu Suka TeLa.. JaDi NgGAk MUNGKIN AQ YAnG BIKIN... HeHe.. aKu cm Nyobain Doang.. nggak GoSong Kok..