Rabu, Januari 02, 2008

Assesment MBCfPE

Bagaimana melakukan assessment Malcolm Baldrige Criteria for Exellence Performance yang efektif?

Begitu pertanyaan pak Pan Supandi, examiner senior MBCfPE dari telkom, yang sangat menggelitik, melalui milist IQA.

Langsung saja kubalas melalui milist dan kutulis jawaban itu di blog ini agar yang tidak tergabung dalam milist bisa ikut memberi masukan terhadap jawabanku.

Kendala examiner (yunior/newbie) melakukan assesment terhadap aplikan a.l. adalah sebagai berikut :

  1. Baru memahami kulitnya doang, belum ke filosofinya (pak Pan dan pak Pirma, yang saya kenal sudah memahami isi dari MBCfPE, selain pak Toni dll).

  2. Keterbatasan memahami dokumen aplikasi (baik dari sisi materinya maupun waktu bacanya)

  3. Jadwal yang dibuat oleh IQAF kadang2 tidak mendukung jadwal examiner (mendadak dan di hari yang "kurang" cocok). Ini memang hal yang sulit dihindari, karena semua examiner biasanya adalah anggota “tim kampiun” di masing-masing aplikan.

  4. Kurangnya keterbukaan (kerja sama) dari beberapa aplikan (tidak semua, memang), aplikan merasa diaudit, sehingga hasil galian kurang mencerminkan isi dari aplikan.

  5. dll (pak Bakti tolong tambahin ya..!:-)

Untuk itu, examiner harus bisa menggali segala macam proses yang telah dilakukan oleh aplikan agar outputnya (dan outcomenya) bermanfaat bagi aplikan.

Beberapa metode yang bisa diterapkan a.l. adalah :



  1. Biarkan aplikan bercerita tentang prosesnya dan tugas kita hanya menggiring agar tidak "ngelantur" dan memberikan pertanyaan2 sesuai "ajaran" MBCfPE (istilah sepakbola, saat musuh menyerang, maka celah2 kelemahan akan ditingalkan sang musuh, jadi kita tidak perlu total menyerang, cukup "counter attack" saja)

  2. Setiap hari menyempatkan diri untuk diskusi dengan tim secara garis besar sebelum kembali ke hotel, sehingga saat masuk kamar sudah punya gambaran tentang "hasil galian" kawan2 terhadap aplikan di kategori lain.

  3. Jangan pernah terjebak untuk beradu argumen dalam hal redaksional, kita pasrahkan pada ketua tim dan wakilnya untuk memperbaiki redaksionalnya. Yang perlu disepakati hanyalah inti "hasil galian" bukan cara penulisan hasil galian. (Ada ketua tim eksaminer yang memilih salah satu anggota tim menjadi sekretaris agar bahasanya seragam dan tidak saling bertolak belakang, misalnya dijadikan strength (++) tapi muncul juga di OFI (--).

  4. dll (biar ditambahin ama temen2, mau ke toilet dulu, he..he..he..!:-)

Salam

eshape

Tidak ada komentar: