Sabtu, November 28, 2009

Nenek Tua Yang Hangat


Seorang nenek tua dikenal sebagai penabung rutin oleh seorang pegawai Bank yang masih muda. Tiap bulan nenek itu menabung uang dengan jumlah yang sangat kecil, tetapi tidak membuatnya malu dengan penabung yang nilainya besar. 

Sampai akhirnya nenek itu datang untuk menarik tabungannya.

"Kenapa ditarik Nek, kan jumlahnya masih sangat kecil?", kata pegawai Bank itu.

"Iya nak, aku perlu semua uang ini sekarang"

"Ooo...memang nya ada kebutuhan yang sangat mendesak Nek?"

"Benar nak, saat ini aku butuh semua kekayaanku ..."

"Memang untuk apa Nek, kok sampai sebegitu pentingnya?" 

"Aku mau beli hewan Qurban nak, tahun ini aku harus berqurban. Sudah tiga tahun aku menabung dan sudah cukup rasanya untuk membeli seekor hewan Qurban yang paling bagus"

Pegawai Bank itu terpana tak bisa bicara. Tubuhnya tiba-tiba bergetar dan akhirnya dipegangnya nenek itu sambil berkata, "Nek, aku ini masih muda dan kolesterolku tinggi, tetapi katakan dimana Nenek akan menyembelih hewan itu. Aku akan kesana untuk memakannya, ada bau surga disitu..."

Tak terasa air mataku meleleh dan meskipun sudah kukejab-kejabkan mata ini tapi air mata itu terus meluncur dan mengucur membasahi pipiku.

Khatib telah berhasil menceritakan sebuah kisah yang sangat menyentuhku. Ini adalah sholat Iedul Qurban yang paling berkesan bagiku.


Banyak hal yang berbeda dibanding sholat Ied yang biasa kulakukan bersama keluargaku. Kucoba catat beberapa hal yang berbeda itu :

1. Pelaksanaan sholat Ied ini cukup pagi, surat yang dibaca imam sangat pendek dan isi khotbah yang sangat padat dan singkat. Kelihatannya in isesuai dengan anjuran seperti yang pernah kudengar dari seorang ustadz.

Berbeda dengan sholat Iedul Fithri yang dilaksanakan lebih siang, surat yang juga lebih panjang dan khutbah yang juga lebih panjang, maka memang begitulah perbedaan antara Sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

Sebelum sholat Idul Fitri kita disunahkan untuk membatalkan puasa dengan makan atau minum dan sholat Idul Fitri dibuat lebih siang agar kesempatan untuk menunaikan zakat fitrah juga lebih panjang.

Sementara itu sebelum sholat Idul Adha disunahkan untuk jangan makan atau minum dulu, setelah sholat barulah boleh makan dan minum. Kemudian dilanjutkan dengan acara memotong hewan Qurban setelah makan dan minum.

2. Isi khutbah yang sangat padat dan ringkas sanggup membuat air mataku mengalir pelan membasahi pipiku. Selain kisah nenek di atas, ada juga kisah hikmah tentang pelaksanaan Qurban yang dibawakan secara sedikit lebih berbeda dibanding yang sering dibawakan ratusan ustadz sebelumnya.

Ada nilai komunikasi yang dibangun antara Ibrahim AS dan Ismail AS di proses penyembelihan hewan Qurban. Itu adalah cerminan dari suatu keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Kunci keberhasilan sebuah keluarga memang salah satunya ada di komunikasi dan Ibrahim AS serta Ismail AS telah menunjukkan contoh komunikasi yang sangat menyentuh.

3. Ini adalah pertama kalinya aku sholat Ied tanpa pasukan lengkap. Anakku Lulita masih belum ketahuan rimbanya. Mereka naik travel dari Yogya ke Cikarang dan pada jam itu mereka ketiduran sehingga tidak bisa dihubungi. Ketika akhirnya bisa dihubungi posisi mereka sudah lewat dari Cikarang, sementara penumpang lain protes karena harus balik lagi ke Cikarang.

In adalah latihan sabar yang kurang mulus kulalui. Aku bersyukur akhirnya bisa bersalaman dan saling memaafkan dengan sopir travel itu. Akhirnya memang kutunggui anakku di depan Resto Samikuring agar pak Sopir tidak usah terlalu lama kehilangan waktu karena harus berbalik dari Bekasi Timur ke Cikarang lagi.

Seusai sholat dan setelah seluruh anggot akeluargaku berkumpul, maka kebahagiaan sejati itupun mulai muncul kembali. Buah dari kesabaran mulai terlihat.

Kita sempatkan untuk berbagi cerita dan kuterima masukan dari anak-anakku. Alhamdulillah, anak-anak memang guru yang paling baik buat kita.

Mengapa kita sebut guru terbaik?

1. Anak kita tidak bodoh dan sudah menguasai ilmu hati nurani yang pernah kita berikan maupun yang pernah mereka dengar dari para ustadz, sehingga masukan mereka juga sangat sesuai dengan ajaran agama.

2. Selain Allah dan ortu kita, siapa lagi yang lebih cinta pada kita dan yang juga bisa kita percayai dalam memberi nasihat?

3. Bila masukan dari anak kita tidak sesuai dengan kaidah agama maupun kaidah hukum lainnya, maka saat itu sebuah pelajaran sangat berharga sudah kita terima. Masukan yang tidak sesuai itu bukan tidak mungkin adalah cerminan diri kita yang tidak kita sadari ternyata tidak sesuai dengan kaidah hukum manapun.

Alhamdulillah, hari ini keluargaku lengkap berkumpul. Semoga keluarga lain juga mendapat kebahagiaan yang indah di hari ini. Buat pak Amril yang anaknya sedang ada di rumah sakit, semoga diberi ketabahan dan anaknya segera sembuh kembali. Amin.

Buat teman-teman Beblog yang saat ini sedang melakukan kampanye Peduli Aids melalui lomba SEO Bekasi Peduli Aids, kudoakan mereka semua memenangkan kontes ini. Biar panitia yang bingung mikirin hadiahnya. Kebetulan aku jadi salah satu panitianya. Hehehe....

Inilah hari yang indah dan hari yang sangat membahagiakan.

Alhamdulillah.

+++


Lilo selalu punya gaya "khas" dalam mendengarkan ceramah.




3 komentar:

Litha mengatakan...

nice story.. :')

secangkir teh dan sekerat roti mengatakan...

hepi id qurban kang...!

Eko Eshape mengatakan...

senang membaca komentar yang masuk di tuisan ini

makasih ya

salam