Sabtu, September 26, 2009

Jakarta, aku datang [lagi]

Setahun lalu, aku melakukan proses kepulangan ke jakarta dengan model yang sama dengan tahun ini. Aku ikut acara HBH [halal bi halal] Waskita dan kemudian langsung nyuri start balik lagi ke Jakarta, begitu acara Waskita selesai.

Kawan-kawan langsung memberi komentar ketika tahu aku mau pulang malam itu juga.

"Dab, jalan macet lho...!"

"Tunggu setelah jalan sepi kenapa?"

"Macetnya sudah dua jam di Nagreg. Ada 4 km antrian yang jalannya benar-benar macet!"

Kucoba baca berita di ponsel, memang terlihat foto kemacetan via CCTV yang terpasang di lokasi kejadian. Sempat miris juga, tetapi akhirnya tekad dibulatkan. Aku harus pulang malam ini juga. Doa ibu sudah kupegang dan semua dalam kondisi siap berangkat, jadi tidak ada alasan untuk menunda keberangkatan.

Penundaan ini hanya akan melemahkan niat dan akan memberi preseden buruk untuk "ACTION"-ku yang akan datang. Aku perlu meyakinkan diriku, bahwa setiap action yang kubuat harus kulaksanakan dan harus yakin bahwa hasilnya adalah sesuatu hal yang paling baik buatku.

Insya Allah, Bismillah...

Kamipun meluncur menembus semua tapal batas daerah. Tak sadar tahu-tahu sudah masuk waktu subuh. Wah... ini pasti gara-gara PLURK dan Fisbuk. Rasanya anak istri tertidur sudah tidak jadi masalah lagi. Ada kawan yang lebih setia menemani. Hahaha...aku rupanya terkena demam social network [baru nyadar ya?]




Mampir di pom bensin, masuk toilet dan kaget ketika membersihkan diri dari BAK. Wuisss......airnya ternyata panas [sebenarnya airnya hangat saja, tapi karena AC di mobil dingin banget, maka air hangat terasa seperti angin panas].

Untung gak sampai lompat di toilet deh.

Perjalananpun berlanjut dengan kondisi yang sudah lebih tenang, karena sudah sholat subuh dan sudah makan kue donat. PLURK kembali menemani sepanjang jalan. Gak terasa karmaku di PLURK udah hampir mencapai 100. Gak kerasa deh punya Karma sebesar itu.

Menjelang sampai Cikarang, sarapan dulu di KM 43 dan seperti biasa, aku suka melihat buku-buku yang ada di situ. Aku seirng beli buku-buku yang murah dan sangat berisi di lokasi rest area dan di beberapa resto. Itu yang membuat aku menerbitkan buku semacam itu agar dapat dinikmati oleh orang-orang yang sehobi denganku.




Hari ini aku makin yakin bahwa semua yang kita inginkan itu pasti terwujud. Kuncinya hanya action saja. Selama tidak ada action ya jadi sulit untuk mewujudkan keinginan itu.

Salam FUNtastic.

+++

artikel [tidak] terkait





4 komentar:

luvie mengatakan...

kenikmatan mudik untuk berkumpul dengam keluarga besar memang gak ada duanya.. biar macet, jalan terus.. :D

selamat datang kembali di jakarta.. eh..cikarang, ding.. ^_^

RumahIdeDanCerita mengatakan...

Mudik memang asik apalagi dengan wahana umum seperti kereta. Keringat yang keluar, bersentuhan dan bertukar dengan keringat orang lain menambah nuansa silaturahmi.

Eko Eshape mengatakan...

mbak Luvie Melati,

blognya kok sulit dibuka ya?
belum nasibku untuk melihatnya 'kali

makasih komentarnya deh

salam

Eko Eshape mengatakan...

mas Muhammad Dadan Suryana,

Rumah dan Ceritanya isinya menarik. Ada ide yang jarang ditampilkan oleh penulis lain.

Sukses selalu ya...

Salam