Kamis, Mei 27, 2010

Asinan Bogor

Tadinya sih mau main ke Cisarua, soalnya Lilo pingin motret binatang di alam bebas tapi naik mobil. Ternyata baru keluar dari Sentul Selatan macetnya sudah gak ketulungan, jadinya segera mencari jalan balik ke Cikarang lagi saja.

Tentu Lilo kecewa berat, tapi akan lebih mengecewakan kalau tetap nekad menuju ke Taman Safari. Yang bikin Lilo tambah kecewa adalah ketika melihat jalan yang sepi.

"Ini kan sepi jalannya pak? Terus saja ke Taman Safari"

"Ini jalan menuju Bogor nak bukan menuju Taman Safari. Itu tuh lihat jalan yang menuju Taman Safari. Gak bergerak blas dari tadi"

Akhirnya Lilo menyerah. Yang penting boleh makan di resto fastfood.

Satu masalah selesai dan tinggal masalah mencari jalan putaran balik ke Cikarang saja.

"Pak, jangan lupa beli asinan Bogor ya", kata istriku

"Ha? Dimana nyarinya? Aku gak apal jalan dan gak tahu tempat orang jualan asinan Bogor"

"Tempatnya di dekat terminal kok. Gampang nyarinya"

"Kalau udah biasa kesini sih gak masalah. Ini jalan yang kita lewati saja aku baru sekali ini lewat sini. Gak tahu mau tembus kemana"

"Tanya saja sama orang sini"

Dengan sedikit ogah-ogahan aku meminggirkan mobil dan nanya pada orang bengkel tentang tempat orang jualan asinan Bogor.

Jawaban dari yang ditanya ternyata tidak memuaskan.

"Nggak tahu ya. Terus saja ke sana, mungkin ada yang jual"

Halah, malah tambah gak jelas. Orang Bogor saja gak tahu tempat orang jualan asinan apalagi orang non Bogor. Pasti perlu usaha yang berlebih untuk dapat menemukan tempat orang jualan asinan Bogor.

Akhirnya terjadi perang dingin dalam mobil. Aku sudah gerah pingin balik ke Cikarang sementara istriku masih ingin mencari asinan Bogor. Sampai akhirnya istriku menyerah dan memperbolehkan aku memutar kendaraan menuju ke arah tol.

Gantian aku yang jadi serba salah. Akhirnya aku memang balik arah juga, tapi mataku tetap nengok kanan kiri untuk melihat tulisan Asinan Bogor.

Bener juga, akhirnya ketemu tulisan itu di pinggir jalan.

Mobil kuparkir dan istriku berjalan menuju warung asinan itu. Beberapa saat kemudian istriku balik lagi ke mobil.



"Nanti cari toilet ya pak. Udah nahan dari tadi nih"

Akhirnya urusan beres dan mobilpun meluncur menuju arah tol. Tujuan utama saat ini adalah toilet di tempat peristirahatan di jalan tol.

Pas masuk tempat peristirahatan ternyata terlihat sebuah tulisan yang sangat mencolok mata.

"ASINAN BOGOR!"



Warungnya mantap dan tulisan nama Warungnya juga indah. Pasti asinannya juga lezat

Akhirnya istriku menuju ke warung aasinan dan Lilo menuju ke fast food yang ada di situ. Seperti biasa, Lilo kubiarkan pesan makanan sesuai keinginannya. Aku hanya menemani dan membayar saja.

Belum lama aku antri, istriku sudah muncul. Kulihat tangannya kosong, artinya gak ada acar abeli asinan di warung asinan itu.

"Masih belum buka pak", kata istriku

Lho, sudah siang begini masih belum buka?, pikirku dalam hati.



Akhirnya kita bertiga makan junk food yang dibeli Lilo. Rasanya soupnya enak banget deh. Sudah begitu pelayanan di sini ramah banget. Sudah cantik wajahnya masih ditambah ramahnya yang luar biasa. Makanan yang terhidang jadi terasa berlipat-lipat lezatnya.



Saat dikasih kuis untuk tamu yang berkunjung, kutanyakan nama sang pelayan yang begitu ramah melayani kita. Ini hanya basa basi saja, karena sebenarnya nama sang cewek itu sudah terpampang jelas di bajunya. Ternyata sang cewek itu tidak mau menjawab namanya siapa,akupun tertawa dalam hati.



Nama segedhe itu di bajunya gak usah nanya saja sudah bisa baca sendiri,kenapa dia gak mau menyebutkan namanya ya?

Selesai makan siang akupun keluar lewat pintu belakang menuju warung asinan Bogor yang ada di samping Resto fast food ini.

Ternyata warungnya tetap belum buka. Ya sudah, berarti belum rejeki untuk membeli di warung ini. Akupun meninggalkan resto itu dan dengan santai menuju pulang ke Cikarang.

Semoga asinan yang kubeli ini dapat dinikmati dengan penuh kelezatan dan aku yakin untuk sebuah keluarga yang bahagia, maka yang penting bukan mahalnya suatu makanan tetapi bagaimana proses mendapatkannya dan tentu saja proses meraciknya. Selama prosesnya sesuai ajaran kesehatan, maka makanan itupun otomatis sudah menjadi makanan terlezat di dunia.

Insya Allah .
Amin



+++

Tidak ada komentar: