Kamis, Januari 14, 2010

Civeng 78 Reunian di Kota Wisata

"Mas tolong peta lokasinya ya..."

"Wah jangan percaya Gugel Meps mas, masih jadul tuh, lebih baik nanya sama satpam saja"

Begitulah awal mulanya tersesat di Kota Wisata Cibubur. Peta tidak ada, tanya satpam juga tidak juga ketemu dan ketika ketemu Satpam jawabannya cukup membingungkan minimal tidak menambah jelas.

Meski begitu berbekal alamat yang ada akhirnya nyampai juga di lokasi pertemuan. Rasanya bebas merdeka ketika akhirnya bisa parkir di depan rumah mas Wawan. Sambutan bak kedatangan saudara jauhpun langsung diterima begitu menginjakkan kaki ke rumah Mewah [bukan mempet sawah seperti rumahku] tempat reuni Civeng 78 diadakan.

Rupanya hampir semua teman yang datang di reuni ini mempunyai nasib yang kurang lebih sama dengan diriku. Hehehe....beginilah potret tinggal di Kota Wisata Cibubur. Sulit dicari dan kayaknya memang sulit juga mencari penjual krupuk atau siomay disini.

Semakin siang para peserta reuni semakin banyak yang datang dan akhirnya mentok di angka 18, di bawah target yang dicanangkan yaitu 20 orang. MEski begitu ada beberap ateman yang membawa pasangannya, sehingga jumlah hadirin sudah lebih dari 20 orang.

Reuni yang lalu di resto mas Himawan ada 14 orang yang hadir dan sekarang di rumah Mas Wawan ada sedikit peningkatan.

Akupun jadi sadar kalau aku ternyata sudah tua., Jadi iri juga lihat mas Bela yang terus saja awet muda, gara-gara aktif di dunia periklanan dan jauh dari dunia teknik sipil.



Paling ngakak ketika mendengar cerita mas Djatmiko sola kalkulator yang dipakai berempat. Cerita yang sangat segar ini  membuat semua hadirin terpingkal-pingkal. Ternyata hitungan yang begitu rumit bisa diselesaikan tanpa kalkulator, demikian juga model trial dan error yang dikerjakan cukup satu kali trial saja dan selesai, karena ya itu tadi...TANPA KALKULATOR !:-)



Ada juga arisan kijing yang kalau jadi dilaksanakan maka para peserta akan berebut untuk menjadi peserta yang terakhir "PUTUS". Pemrakarsanya adalah mas Himawan yang selalu konsens untuk mencari acara atau apa saja yang membuat link antar alumni Civeng terutama angkatan 78 bisa lebih kompak dan lebih bermanfaat.



Dari sekian peserta, maka peserta yang patut diduga berumur 35 tahun adalah mas Erning. Hampir semua peserta terperanjat melihat penampilan mas Erning yang begitu nampak muda dan "cool", padahal mas Erning sendiri merasa hidupnya biasa-biasa saja. Atau mungkin karena itulah maka mas Erning jadi bisa menikmati hidup dan bisa terlihat awet muda.



Mas Erning juga terlihat ocok bersanding dengan mbak Nunung. Keduanya terlihat ceria penuh kebahagiaan.




Ketika acara akan ditutup, mas Sigit [sekjend Civeng 78] mengingatkan kita untuk membacakan surat pembelaan [pledoi] dari mas Hari Sabun. Jadilah acara disisipi dengan acara baca imil mas Hari Sabun.



Acara reuni Civeng ini kebetulan bertepatan dnegan acara ulang tahun perkawinan Mas Wawan yang ke 25, bertepatan juga dengan ultah istriku yang ke 41 dan ultah mas Bela yang ke 51.



Untuk ini mas Faisol yang berpredikat kutu loncat, suka pindah-pindah porfesi dan pekerjaan didaulat untuk memimpin doa bersama. Awalnya sih yang ditunjuk adalah mas Nur Utama, Kiai dari Kudus, tetapi beliau lebih prefer untuk menjadi makmum dan menyerahkan tampuk pimpinan doa ke mas Faisol.



Begitulah acara inipun diakhiri dengan doa bersama.



Setelah doa bersama, acara dilanjutkan dengan narsis bersama.



Bagi yang masih belum puas dengan foto-foto yang ada, bisa mengunjungi facebook untuk melihat koleksi CIveng 78. Silahkan klik disini atau disini. Kalau masih belum puas dengan berita reuni 78, bisa lihat juga berita reuni akbar Civeng disini.

Civeng 78 juga membuat grup milis dengan alamat civeng78@googlegroups.com. Silahkan lihat-lihat disini. Mau gabung? Kirim saja imil kosong ke sini civeng78+subscribe@googlegroups.com

Sampai ketemu di reuni tahun depan. Rencananya sih di Bandung di rumah mas Faisol.

Tidak ada komentar: