Kamis, Desember 17, 2009

Mbah Uti [masih] sakit

Kembali ke Jakarta lagi aku hanya bisa memantau kondisi mbah Uti dari beberapa SMS yang masuk.

"...Hasil visit dokter ICU, ada penurunan pada (fungsi) jantung, ginjal, otak & pernafasan. Pada penerimaan oxigen ada kenaikan, dari 100% menjadi 40% yg dapat diterima pasien...."

"....Selain itu tidak ada kemauan untuk bernafas. Contoh jika diberi bantuan 12x dari alat maka bernafasnya juga sebanyak 12 x, padahal seharusnya ada tambahan dari tubuh misalnya 14/15x...."

Akupun bisa merasakan kepedihan Totok yang melihat selang-selang menempel di tubuh mbah Uti dan ketidak nyamanan mbah Uti terhadap selang-selang itu.

Tadi malam ada pengajian untuk mbah Uti, ada pesan yang sampai di hapeku

"...ustad td udah datang doain mbah uti bareng ama aku, mbak nung, mama, mas totok... tadi mbah uti ada respon... nangis ama gerak... geser kepala juga... semoga jd pertanda baik... amin..."

Saat ini semua tindakan sudha kita lakukan. Kemarin sore juga dokter Erika sudah berkomunikasi denganku. Diceritakannya kondisi mbah Uti sekarang yang terus menurun dan hanya pertolongan Tuhan yang sanggup membantu kesembuhan mbah Uti.

Semua anggota keluarga dimohon untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, karena memang kita hanya bisa berusaha saja.

Di hapeku juga muncul banyak sekali ucapan simpati dari kawan-kawan yang membuat kami tidak merasa sendiri menghadapi kondisi mbah Uti yang terus melemah ini.

Hanya kepada Tuhan kami memohon, semoga mbah Uti segera disembuhkan kembali kalau itu memang baik untuk kehidupan mbah Uti.

Kamipun sudah siap melepas mbah Uti kalau memang itu yang terbaik buat Mbah Uti. Hanya Allah swt yang paling tahu tentang hal ini.

Buat semua saudara-saudara dan kaum kerabatku, marilah kita sama-sama membaca ayat-ayat Al Quran untuk kemanfaatan kita sendiri dan semoga mempercepat rencana Tuhan untuk mbah Uti.

Semoga yang terbaik yang kita terima.
Amin.

+++

Ÿw ß#Ïk=s3ムª!$# $²¡øÿtR žwÎ) $ygyèóãr 4 $ygs9 $tB ôMt6|¡x. $pköŽn=tãur $tB ôMt6|¡tFø.$# 3 $oY­/u Ÿw !$tRõÏ{#xsè? bÎ) !$uZŠÅ¡®S ÷rr& $tRù'sÜ÷zr& 4 $oY­/u Ÿwur ö@ÏJóss? !$uZøŠn=tã #\ô¹Î) $yJx. ¼çmtFù=yJym n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB $uZÎ=ö6s% 4 $uZ­/u Ÿwur $oYù=ÏdJysè? $tB Ÿw sps%$sÛ $oYs9 ¾ÏmÎ/ ( ß#ôã$#ur $¨Ytã öÏÿøî$#ur $oYs9 !$uZôJymö$#ur 4 |MRr& $uZ9s9öqtB $tRöÝÁR$$sù n?tã ÏQöqs)ø9$# šúï͍Ïÿ»x6ø9$# ÇËÑÏÈ

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."

+++


Tidak ada komentar: