Minggu, Maret 27, 2011

"Earth Hour" di Cungkuk

"Bapak itu kalau sudah megang BB kayak patung tapi jari tangannya bergerak terus, sebel aku"

"Aku nggak suka kalau bapak memaksa sesuatu padaku"

"Aku ingin bapak selalu di dekat setiap hari, jangan jauh-jauh..."



Beberapa kalimat lainnya meluncur dari mulut anak-anak dan istriku saat berkumpul di ruang yang gelap gulita dalam rangka ikut berpartisipasi mensukseskan "EARTH HOUR" yang jatuh hari Sabtu, 26 Maret 2011 ini.

Tahun lalu Jakarta telah menghemat 80 MW saat pelaksanaan Earth Hour. Tahun sebelumnya lagi, dihemat sebanyak 50 MW. Tahun ini, alhamdulillah, meningkat lagi menjadi penghematan sebanyak 170 MW.

Di Yogya terlihat kurang adanya sosialisasi gerakan ini, sehingga ketika lampu rumah mati, maka lampu di rumah-rumah lain tetap saja hidup dan suara hingar bingar masih juga terdengar dimana-mana.

Mereka rupanya tidak menyimak acara apa saja yang sebaiknya dilakukan pada perayaan Earth Hour.

Suasana gelap gulita di ruang tamu lama-lama mulai terbiasa, sehingga ketika lampu kemudian dinyalakan, kita seperti sedang keluar dari gua dan lampu kecilpun terasa sangat menyilaukan.

Tidak terasa acara Earth Hour yang tadinya direncanakan selama 60 menit molor kemana-mana. Acara pertama kita masih saling merasa tiudak nyaman dengan situasi dan kondisi yang serba gelap.

Acara selanjutnya, saat semua sudah merasa siap ikut adalah cerita panjang lebar dari Ibunya anak-anak.

Yang diceritakan tentang acara tanggal 10 April, 17 April dan 23 April.

"Nanti tanggal 10 April bapak akan mengadakan acara blogshop di mie sehati. Ibu juga ngadain acara pelatihan membuat mie, jadi anak-anak harus bisa menggantikan peran ibu di acara bapak dan peran bapak di acara ibu"

"Tanggal 17 April, Ibu ke Surabaya untuk pelatihan Mie Ayam Sehati. Anak-anak harus pandai menjaga diri selama Ibu tidak ada di rumah"

"Tanggal 23 April gantian pak Dodi akan ke Yogya lagi untuk mengadakan pelatihan menulis buku metode 12 PAS. Nah, di hari itu juga ada pelatihan bisnis travel agent, jadi kita harus siap melaksanakan dua acara yang berbarengan itu. Apalagi nanti ada axcara reunian para penulis buku di hari itu juga"

Seperti biasa, Ibunya anak-anak kalau bercerita suka lamaaa banget. Tahu-tahu waktu 60 menit Earth Hour hanya tinggal 20 menit saja.

Di sisa waktu 20 menit itulah seluruh keluarga ini saling memberi masukan pada yang lain.

Ternyata acara saling memberi masukan ini seru juga. Paginya Lilo membuktikan kalau dia tidak susah kalau dibangunkan pagi-pagi.

"Lilo hebat, ternyata bapak salah memberi masukan tadi malam"

Semalam memang Lilo kurang bisa menerima ketika diberi masukan, sementara yang lain lebih banyak diam menerima dan menelaah masukan yang disampaikan.

"Orasng lain pasti lebih jelas memandang kita dibanding kita memandang diri sendiri"

Terima kaish buat pemrakarsa Earth Hour. Berkat acara ini, kami bisa saling memberi masukan untuk membentuk keluarga yang lebih baik lagi. Insya Allah. Amin.


Tidak ada komentar: