Hari Senin selalu memunculkan tantangan yang berbeda dan aku sangat menyukainya. Perlu perhitungan yang cermat agar tidak kepagian dan tidak kesiangan saat masuk di jalan tol Cikampek Jakarta.
Bila kepagian, maka puluhan konvoi kendaraan besar akan membuat laju kendaraan kita jadi terhambat. Truk dan Bus memadati jalur tol saat dini hari. Mereka ada di semua lajur, baik kiri, tengah maupun kanan yang seharusnya hanya untuk lajur mendahului.
Biasanya aku ditemani radio Gema Annisa (RGA) saat meluncur dari rumah dan ganti channel ke Radio Dakta begitu sudah sampai di jalan tol Cikampek Jakarta Km 30. Saat macet mulai melanda, maka teman di jalan bertambah dengan aplikasi PLURK yang tertanam di ponsel. Artinya kalau aku sudah mulai nulis di PLURK, maka laju kendaraan sudah melambat atau berhenti beberapa saat.
Menjelang pintu tol Pondok Gedhe, sebelum membayar tiket tol, maka channel kuganti ke Radio GEN FM. Lalu lintas yang kacau balau sering jadi terlupakan kalau sudah mendengar ocehan Kemal Gendut yang selalu segar.Kadang aku juga ndengerin Farhan di Deltanesia. Musiknya sering cocok dengan tema yang disampaikan Farhan.
Bila jalanan benar-benar macet, maka aku akan sempat mendengarkan dua kali acara salah sambung, yaitu di jam 6.30 dan 7.30.
Senin, 5 Juli 2010, lalu lintas tiba-tiba berubah karakternya. Baru masuk jalan tol sudah terjadi perlambatan beberapa kali. Kulihat ada beberapa kendaraan besar yang terduduk di pinggir jalan dan menyebabkan menurunnya laju kendaraan.
Namun belum sampai Bekasi Timur, laju kendaraan benar-benar sudah tidak seperti karakternya lagi. Kalau sudah begini, maka secara reflek tanganku langsung memencet channel El Shinta.
"Saya berangkat dari rumah jam 2 siang dan seharusnya dalam waktu dua jam saya sudah sampai tol Jagorawi, tapi sampai saat ini saya masih terjebak di Puncak. Sudah 15 jam saya disini menikmati kemacetan ini mbak", begitu suara salah satu pendengar radio yang dihubungi oleh El Shinta.
"Saya sudah mematikan mesin sejak semalem. Kalau nanti sudah bergerak, biasanya hanya 1 atau 2 meter berhenti lagi dan mesin kembali saya matikan",
Beberapa diskusi antara pendengar radio El Shinta dengan Penyiar Radio dan pejabat dari Kepolisian berlangsung dalam suasana yang teduh dan adem. Tidak ada lontaran caci maki di antara mereka. Polisinya ngayomi dan pendengar El Shinta juga sangat memaklumi bahwa semua ini bukan kesalahan polisi.
"Banyak sekali simpul-simpul yang harus diurai di beberapa titik dan saya tidak berani menjanjikan jam berapa kemacetan ini akan mencair", begitu kata pak Polisi.
"Penyebab terbesar kejadian ini adalah ketidak sabaran para pengemudi kita. Di beberapa simpul kemacetan terlihat bahwa para pengguna jalan itu memakai jalan yang bukan haknya. Mereka yang seharusnya sabar menunggu antrian, sering menyerobot jalur kanan milik pengguna jalan dari arah berlawanan, sehingga begitu macet menjadi sangat susah diurai"
"Disini memang diperlukan kedisiplinan kita dalam menjadi pemakai jalan yang bukan milik pribadi tapi milik bersama. Ada etika berkendara yang harus kita patuhi bersama."
Hari Senin, 5 Juli 2010 ini memang ajang untuk latihan sabar yang sangat menantang. Semoga saat mudik dua bulan lagi, kondisi lalu lintas tidak separah hari ini. Baca tips mudik agar kita semua dapat menjadi pengguna jalan yang baik.
I Love Monday very much.
+++
Salut buat para pengatur lalu lintas Jalan Tol.
1 komentar:
Yesss!
http://www.komisigratis.com/index.php?id=Abirara
Posting Komentar