Pak RW sudah bicara panjang lebar ketika aku datang [waduh telat nih, jadi malu ati deh]. Akupun cari tempat duduk yang kosong, kebetulan ada di antara pak Arry dan pak Nur, dua orang yang terlihat paling ganteng di rapat itu [aku ketularan ganteng atau tenggelam di antara kegantengan mereka ya?]
Satu demi satu agenda rapat dibahas pak RW dan akhirnya sampailah pada hitung-hitungan biaya pelaksanaan pilpres besok pagi.
"Seperti biasa, untuk konsumsi kita nombok, jadi jatah kompensasi dari pemerintah kita potong ya, kecuali untuk linmas, tidak kita potong untuk konsumsi, hanya dipotong pajak saja ...."
"Hahaha...", kamipun tertawa maklum.
"Untuk biaya tenda juga nombok ya..."
"Hehehe...", kembali kami tertawa bersama
"Oke, kalau sudah jelas semua mari kita ke TKP masing-masing untuk melakukan cek terakhir sebelum pulang ke rumah masing-masing", pak RW mengakhiri penjelasannya
Pak Arry terlihat menghitung uang yang diterimanya. Pecahan uang yang besar-besar kutukar menjadi pecahan yang lebih kecil dan kamipun kemudian pergi ke lokasi TPS 23,
"Eh..jangan lupa baju seragam kita besok pakai kaos putih berkerah dan pakai celana jins. Biasa juga, pakai baju sendiri-sendiri. Boleh pakai sendal dan boleh juga pakai sepatu"
Suasana bener-bener seperti pileg beberapa bulan lalu. Kami bercanda ria merapikan TPS 23, tempat besok kami bertugas.
"Pak Nur sudah bawa jarik kan?", kataku
Pak Nur sambil tersenyum segera menuju ke tempat dia menyimpan kain batik yang akan dipakai untuk menutup bilik pencoblosan.
"Wah paku pinesnya gak ada, harus nyari paku dulu untuk masang kain batik ini", kata pak RT
Dasar pak Arry idenya ada saja, maka sambil menunggu datangnya paku pines, dicobanya untuk tetap memasang kain batik itu. Pak RT senyum-senyum saja melihat pak Arry.
"Wah, pak Arry pakai kaos Cimart sambil promosi ya?", kata pak RT bergurau
"Aku ngambil foto kaos pak Arry lho bukan motret orangnya", kataku menimpali guyonan itu.
"Solusi belanja hemat, CiMart ! mantap bener nih slogannya"
Kamipun kembali tertawa bersama.
"Ada warga kita yang sakit stroke nih, gimana besok caranya dia nyontreng ya?", pak KetuaKPPS mulai membuka pembicaraan tentang kasus-kasus yang diperkirakan besok akan terjadi.
Semua kasus kita pecahkan dengan kepala dingin dan penuh canda tawa, sampai akhirnya sudah tidak ada lagi pekerjaan tersisa dan kasus-kasus yang diperkirakan tyerjadi sudah mempunyai pemecahan masing-masing.
Semoga besok acara pilpres ini berakhir dengan sukses dan khidmat, seperti suasana pemilihan RW dan pemilihan caleg beberapa waktu lalu. Soalnya aku punya acara mengantar anak istri ke stasiun KA. Mereka akan ke Yogya untuk menyelesaikan pendaftaran ke SMAN I [walah malah curhat, dasar mau promosi diri nih, alias narsis kebablasen]
Insya Allah, Amin.
Malam ini hanya satu orang saksi yang melaporkan dirinya. Waduh, pada kemana saksi dari capres yang lain ya? Apakah terjadi lagi seperti pemilihan caleg kemarin, jumlah saksi tidak sesuai dengan jumlah yang dicontreng?
Gak tahulah, yang penting, ada atau tidak ada saksi pelaksanaan pilpres tetap akan berjalan dengan baik. Amin.
SIAP GRAK !
Mari kita dukung siapapun presiden kita
...
.
....
3 komentar:
Hayo Pak...nyontreng siapa Pak..?? :)
Kyaknya nombok banyak Pa... Abis tendanya keren, di sini hanya pake spanduk and terpal :p, mungkin dananya dijaga2 untuk pilpres putaran kedua :D
aku tidak nyontreng PD, tetapi PD yang menang dan SBY yang akan memimpin negeri ini dengan baik.
Insya Allah
Panitia ini memang "nombok" untuk membuat ruangan TPS yang memadai.
Salam
Posting Komentar