Bahkan saksi yang kebetulan capresnya kalah, juga terlihat ikut menikmati penyelenggaraan acara ini. Mereka terlihat "legowo" melihat kekalahan capresnya.
Pagi-pagi kita sudah berkumpul di lokasi TPS no.23 dan merapikan kerjaan yang belum selesai tadi malem. Setelah semua dianggap selesai dan pemilih mulai berdatangan, maka sebelum jam 08.00 acara sudah kita mulai.
Dimulai dulu dengan pengucapan janji secara ebrsamaan dipimpin oleh ketua KPPS, kami awali hari ini dengan penuh semangat.
Kotak suarapun dibuka dan kartu suara kita hitung bersama-sama. Ada 632 kartu suara, yaitu pemilih terdaftar sebanyak 602 dan cadangan sebesar 30 buah.
Begitu selesai menghitung, para pemilih sudah langsung masuk ke bilik suara dan melaksanakan haknya. Mereka biasanya datang berombongan, keluarga demi keluarga. Bapak ibunya yang nyontreng dan anaknya yang memasukkannya ke kotak suara.
Suasananya mirip benar dengan suasana pileg kemarin, cuma ruangan di TPS terlihat lengang, karena hampir tidak ada antrian. Siapa datang langsung ambil kartu suara dan langsung masuk bilik suara.
Selesai nyontreng, aku punya tugas untuk membimbing mereka memasukkan kartu suara ke kotak suara. Wuii.. suatu tugas yang sangat mudah, sehingga bisa "disambi" imil dan browsing di internet. Sekali-kali ikut nimbrung di beberapa milis yang kuikuti.
Kampanye-kampanye terselubung masih menghampiri ponselku dan imilku. Lucu-lucu isinya, sehingga kuforward ke bebrapa teman yang jadi anggota KPPS. Merekapun pada tertawa renyah ketika menerima SMSku.
Pal Arry yang duduk di dekatku yang paling banyak menerima sharing dariku, soalnya aku langsung tunjukkan saja isi ponselku padanya.
Model tinta pemilu kali ini kelihatannya berbeda dengan biasanya. Jenisnya mudah luntur dan mudah tumpah [ini sih karena anak-anak dan orangtua yang sulit dikontrol syaraf geraknya].
Pada kemasannya ada tulisan halal, sehingga ada yang nyeletuk,"Wah habis dicelup langsung saja dijilat, kan halal !:-)"
Pencelupan tinta ini memang cukup heboh. Kebanyakan anak-anak pada minta ke ortu masing-masing untuk dicelupkan jarinya. Ada yang dilarang dan ada yang malah dianjutrkan oleh ortunya. Hehehe... begitulah sifat masing-masing ortu. Tuhan menicptakan manusia memang tidak ada yang sama persis.
Jam 12.00 acara break sebentar untuk ISHOMA. Lumayan mantap hidangannya, sehingga puas makannya, meskipun biayanya dipotongkan dari honor resmi [emang ada yang tidak resmi?]
Selesai break, keadaan sudah sangat sepi. Menunggu jam 13.00 kitapun saling melempar joke-joke ringan. Penonton juga sudah mulai berdatangan. Baik dari par apetinggi partai, petugas negara maupun penonton yang peduli pada pesta rakyat ini.
Setelah kita cek daftar pemilih dan laporan warga, maka kamipun meluncur ke rumah teman-teman yang sedang sakit dan tidak bisa hadir di TPS. Kami datangi dan kita minta untuk menyontreng sesuai pilihan mereka disaksikan oleh petugas dan keluarga mereka.
Tepat jam 13.00 kamipun mulai proses penghitungan suara. Ternyata hasilnya cukup membuat kami terpingkal-pingkal. Ada saja komentar dari penonton, meskipun yang muncul di hadapan mereka bukan suatu hal yang lucu.
Yang lucu beneran adalah ketika salah satu kartu suara dicontreng dengan jelas kemudian capres lain yang tidak dicontreng wajahnya ditambahin dengan lukisan kumis.
Ada lagi yang dicontreng dengan benar tapi ditambahin gambar jantung hati [halah ... malah jadi tidak syah]
Jam 14.00 acarapun selesai dengan khidmat. Kami semua teken berita acara dan teken honor panitia. Lumayan dapet duit 136 ribu rupiah dari 235 ribu yang seharusnya kita terima, setelah dipotong biaya macem-macem [potongannya 99 ribu ya?]
Kamipun bersalam-salaman dan seperti biasa bernarsis ria dulu sebelum berpisah. Selamat tinggal pesta rakyat 2009, kami tunggu putaran kedua [kalau ada] dan pesta rakyat 2014 [kalau diberi umur panjang].
dari 602 pemilih tercatat di DPT, yang hadir 413 orang
12 di antaranya surat suaranya tidak syah
pemilih MW 59 orang
SBY 279 orag dan
JK 63 orang
...
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar