Aku pernah menulis tentang perlunya keseimbanagn dari bagian pemasaran dengan bagian preoduksi. Ketidak seimbangan yang terlalu besar akan membuat runtuhnya kinerja ataupun hilangnya kepercayaan pelanggan.
Ini mirip dengan kondisi para blogger pemula yang biasanya ingin segera terkenal, padahal kesiapan sebagai blogger mapan belum dipunyainya.
Baru saja menulis sepuluh postingan, sang blogger sudah langsung ingin menjadi blogger yang paling top. Sedangkan para blogger yang dianggap top, mendapatkan posisinya seperti saat ini, perlu waktu dan pengorbanan yang tidak sedikit.
Saat pesta Blogger 2008, Iwan P, blogger senior yang saat ini sedang sibuk mengorbankan waktunya untuk terlibat dalam kasus "pembunuhan" David di Singapura, dengan berapi-api bercerita tentang perkembangan dunia blogger yang begitu dahsyat tetapi tidak diikuti dengan kualitas isi dari blog itu.
Saat para pembaca masuk ke blog para blogger pemula itu, maka ada kekecewaan akan isi blog yang masih acak-acakan dan akibatnya para pembaca hanya sekali saja masuk ke blog itu dan tidak akan pernah datang lagi.
Disini artinya bagian produksi blog tidak siap dikunjungi oleh pembaca blog, sehingga para pengunjung tidak terpuaskan oleh apa yang disampaikan sang blogger.
Apa jadinya kalau pemilik blog tetap gegap gempita mempromosikan blognya?
Para pengunjung blognya akan makin banyak berdatangan dan artinya yang kecewa terhadap blognya juga makin meningkat. Alih-alih mendapat kenaikan peringkat, jangan-jangan promosi negatif akan dimunculkan oleh para pembaca blognya.
Gagallah semua usaha kita untuk mendatangkan manfaat dari para pembaca blog kita.
Saat hari ultah Menristek yang diisi dengan peluncuran demo WiMax [4G] di Puspitek, tanggal 2 Mei 2009, dedengkot blog Indonesia, Ndoro Kakung menyampaikan hal yang kurang lebih sama.
Para blogger sebaiknya memperhatikan "content" dulu sebelum melangkah lebih jauh. Bahkan secara ekstrem, dikatakan kalau para blogger menulis sesuatu hal yang ditekuninya dengan baik dan memberi manfaat terhadap pembacanya, maka tanpa iklanpun para pembaca blognya akan berdatangan.
Kalau para pembaca blog itu kebetulan adalah blogger juga [biasanya begitu], maka bukan tidak mungkin postingan kita akan dijadikan sebagai nara sumber postingan mereka dan kitapun mendapat link gratis dari blog mereka.
Itulah ilmu ngeblog yang umum. Seperti di sepak bola, yang sering disebut "bola itu bundar", sebagai alasan kalau tim unggulan kalah dari tim underdog, maka ada juga anomali di dunia internet ini.
Di dunia maya ini memang yang masuk akal kadang pada kenyataanya tidak seperti yang terpikirkan. Sebagai contoh, tahun 2006 Google berani membeli situs You Tube seharga USD 1,65 milyard [sekitar 17,3 triliyun rupiah], tapi apa yang didapatnya?
Majalah FORBES memperkirakan U-TuBe hanya akan meraih pendapatan sebesar USD 200 juta [2,1 triliyun rupiah] dan Credit Suisse meramalkan kerugian U-Tube berkisar pada angka USD 470 juta [4,9 triliyun rupiah].
Siapa sih yang tidak mengenal U-Tube di internet. Apa yang kurang darinya?
Setiap hari sekitar 100 juta video ditonton atau diunduh di situs U-Tube, tapi ternyata kenyataan yang begitu hebat ini tidak diikuti dengan pendapatan yang menjanjikan, bahkan kerugian yang didapat [Koran Tempo, 23 Mei 2009, Mimpi Kelam You Tube, halaman beranda B2]
Saat ini Twitter yang mengantongi 17 juta anggota, dengan popularitas yang mengungguli kepopuleran situs New York Times ataupun Wall Street Journal, apakah akan bernasib serupa denganU-Tube?
Situs yang hanya menampilkan 140 karakter ini pernah digandrungi oleh Musisi John Mayer, Asthon Kutcher, Oprah WInfrey bahkan Barack Obama, tapi nasibnya juga masih belum jelas. Sebagian anggotanya malah sudah beralih atau punya account di PLURK, suatu mainan micro blogging baru yang punya lahan yang sama dengan Twitter.
Akankah Twitter mampu menjadi mesin uang atau akan bernasib sama dengan U-Tube? Waktu yang akan menunjukkan pada kita, apa yang akan terjadi pada raksasa-raksasa yang digandrungi peselancar dunia maya itu.
Lalu pelajaran apa yang dapat diambil dari semua cerita ini?
Kembali ke pendapat Mas Iwan atau Ndoro Kakung, sebaiknya para blogger [termasuk aku tentunya] jangan pernah bosan untuk belajar dan selalu berusaha meningkatkan diri guna menghasilkan tulisan yang lebih bermutu lebih bermanfaat dan lebih ber"jiwa".
Gantungkan cita-cita sebgai blogger top tapi tetaplah menginjakkan kaki di bumi dan menulislah dengan gaya bahasamu sendiri, pada saatnya bila telah sampai waktunya, maka siapkan segala senjata untuk mengundang orang menjadi pembaca blog kita.
Selamat NgeBLOG.....!:-)
Artikel terkait :
Caraku menulis Blog [1] : Menulis dan teruslah menulis
Caraku menulis Blog [2] : Saat Kehabisan Ide
Blog Anak Klas 3 SD
Tips belajar ngeblog : akan diperbarui biar nyambung dengan artikel Caraku menulis blog
.....
...
.
12 komentar:
Hmmm... ada benernya juga mas. sebagai blogger, kita kudu memastikan blog kita bener2 layak untuk unjuk gigi, baik itu postingan maupun tampilan blognya sebelum akhirnya baru bisa kita promosikan kepada blogger yang lain.
tips yang bagus pak
@Azwar
makasih komentarnya pak
salam
@Ikhsan
Alhamdulillah
Senang rasanya kalau punya tulisan yang bermanfaat bagi teman
Salam
Wah thanks buat tipsnya.. salam kenal yaa..
@Joddie
Makasih komentarnya.
Senang membaca ada yang mendapat manfaat dari tulisan ini.
Salam
makasih nih atas tipsnya
@Attayaya
makasih kembali ya
Makasih atas kunjungan dan komentarnya
Salam
saya juga lagi mimpi jadi top blogger. doain ya ..
@Muslim
kita doain deh
semoga menjadi top blogger
amin
salam
jangan cuma pengen terkenal ajah!!!
tapi juga harus berkualitas....
hidup blogger.. jgn menyerah!!!
@Sixers99
bener tuh
yang penting adalah content blog kita
kalau contentnya bagus
otomatis pengunjung akan datang sendiri
salam
Posting Komentar