"Siapa dia pak?"
"Dia adalah ketua olah raga menembak"
".................."
"Dia juga pemberi dendeng balado terenak di dunia..."
".................. "
"Dia juga dinobatkan sebagai pemilik akun Twitter terinspiratif sejagad, sedunia !"
"Bukan Indonesia?"
"Dia mengalahkan pemilik akun terkenal lainnya di dunia...."
"Hebat ya dia pak?"
"Dia bahkan punya sopir lebih dari satu"
"Kok bapak bisa kenal dia?"
Hari ini aku sukses mengenalkan sosok Fahira Idris pada anak-anakku. Sosok cewek yang tidak kenal takut demi membela yang dia anggap benar. Tak gentar berdiskusi dengan FPI dan tidak canggung memberi kritik pada film bagus yang dia anggap tidak mendidik.
Semua yang kubaca di Wikipedia kusampaikan pada anakku. Mungkin tidak seluruh data yang di wikipedia itu benar dan valid, tapi aku ingin menunjukkan bahwa seorang cewek juga bisa berperan penting dalam memperbaiki generasi bangsa Indonesia yang terus dihadang berbagai macam ancaman.
Saat ini Fahira Idris sedang giat melakukan kampanye Anti Miras, terutama untuk mereka yang menjual Miras dan Minol pada remaja berusia di bawah 21 tahun.
"Kenapa Uni tidak melakukan gerakan menutup pabrik Miras atau melarang mereka yang berumur di atas 21 tahun? Kenapa hanya yang di bawah 21 tahun saja yang disasar?"
Pertanyaan itu sering muncul dan dijawab dengan kalem oleh Uni Fahira Idris.
"Gerakan anti miras ini adalah gerakan moral untuk mengajari remaja umur di bawah 21 tahun untuk sadar akan bahaya Miras dan bukan gerakan revolusioner untuk menutup pabrik Miras"
"Untuk yang berumur lebih dari 21 tahun kita anggap sudah dewasa, jadi biar mereka menentukan akan rajin minum Miras atau rajin membantu gerakan Anti Miras kita"
Mungkin ceritaku tentang Uni Fahira Idris tidak bisa menggambarkan sosok Fahira Idris yang sebenarnya. Keterbatasanku dan minimnya waktu berdiskusi membuat aku hanya bisa menyaranlan mereka untuk membuka wikipedia saja untuk mengetahui "siapa itu Fahira Idris".
+++
Cuplikan dari Wikipedia :
Fahira Fahmi Idris (lahir di Jakarta, 20 Maret 1968; umur 45 tahun) adalah seorang pengusaha muda dan aktivis Indonesia. Ia dikenal sebagai pengusaha parsel dan bunga, walaupun ada beberapa perusahaan lain yang dipimpinnya. Perusahaan parsel yang dijalankannya dimulai dari skala kecil waktu masih jadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bersama teman-temannya. Sekarang perusahaan itu telah berkembang dan berskala nasional bahkan sudah mulai merambah pasar mancanegara.
Bakat enterpreneur memang sudah ada didiri Fahira sejak masa remaja dan berlanjut sampai ia jadi mahasiswa. Sekarang ia memimpin beberapa perusahaan diantaranya Nabila Parcel Bunga Internasional, Aries Shooting Club, PT. Aries Mandiri Indonesia dan lain-lain.[1]
Fahira juga dikenal sebagai seorang dermawan dan punya kepedulian sosial yang tinggi. Ia tak segan-segan terjun langsung ke wilayah bencana, seperti di Jawa Barat ketika terjadinya bencana gunung Galunggung meletus saat ia masih remaja pada tahun 1982. Begitupun pada saat gempa di Jogjakarta tahun 2006 serta di Sumatera Barat saat terjadinya bencana gempa bumi yang meluluhlantakkan wilayah pesisir Padang Pariaman dan kotaPadang pada tahun 2009. Belakangan, bersama teman-teman twitter-nya, ia mendirikan Posko Bantu Banjir di Rumah Damai Indonesia pada saat Jakarta terkena musibah banjir bandang di bulan Januari 2013
The Most Inspiring Twitter
Disamping kepedulian sosialnya yang tinggi Fahira juga dikenal pemberani. Ia dinobatkan sebagai Twitter terinspiratif sejagad. Dalam polling yang bertajuk The Most Inspiring Tweeter tahun 2010, Fahira Idris (@fahiraidris) dinyatakan sebagai juara. Ia memperoleh 71 persen suara, unggul dari Diana Adams (@adamsconsulting), penulis dan wirausahawan asal Atlanta, AS yang mendapatkan 11 persen suara, juga unggul dari Aaron Lee, seorang ahli pemasaran Internet asal Malaysia. Pesaing Fahira berasal dari berbagai negara sepertiAmerika Serikat, Inggris, India, Filipina, Malaysia dan lain-lain.[2]
Penghargaan dan apresiasi terhadap Fahira dalam situs jejaring sosial itu dikarenakan keberaniannya mengkritik FPI, ia bahkan mendatangi markas FPI, berdialog dan menyampaikan kritikan masyarakat terhadap FPI.[3] Pada tahun 2005 ia juga dinobatkan sebagai The Most Favourite Inspiring Woman oleh salah satu media. Di bulan Januari 2013, Fahira terpilih lagi sebagai salah satu dari 8 Wanita Inspiratif & Informatif di Tweeter versi Fimela.com.[4]
[sunting]Keluarga
Fahira menikah dengan seorang pria bernama Aldwin Rahadian, SH., dan pernikahan mereka telah dikaruniai dua orang anak yang bernama Nabila Zahra dan Nazira Auliya. Fahira merupakan putri sulung dari Fahmi Idris yang berdarah Minangkabau, seorang konglomerat dan politisi senior Partai Golkar yang pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja pada pemerintahan Presiden Habibie dan mantan Menteri Perindustrian pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ibu dari Fahira, adalah Hj. Kartini Hasan Basri, putri dari KH. Hasan Basri, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
[sunting]Pendidikan
- 1974 - SD Argentina, Jakarta
- 1977 - SD Besuki, Jakarta
- 1980 - SMP Al-Azhar, Jakarta
- 1983 - SMA Al-Azhar, Jakarta
- 1986 - Fakultas Matematika, Universitas Padjadjaran, Bandung
- 1987 - Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta
- 1994 - The London School of Flowers, Inggris
- 2008 - Magister Hukum Bisnis, Universitas Padjadjaran, Bandung
[sunting]Organisasi
Ditengah kesibukannya sebagai seorang pengusaha, Fahira juga aktif diberbagai organisasi sosial, diantaranya di Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin). Di organisasi yang didominasi pria itu, Fahira menjabat sebagai Ketua Harian Perbakin Pengda DKI Jakarta. Di organisasi Saudagar Muda Minang Fahira menjabat sebagai ketua umum DPP.[5]
Aktivitas Fahira Fahmi Idris di beberapa organisasi:
- Ketua Asosiasi Pengusaha Parcel Indonesia (APPI)
- Ketua Harian Perbakin DKI Jakarta
- Ketua Umum DPP Saudagar Muda Minang
- Pendiri & Ketua Umum GEMA DAMAI
- Ketua Bidang Pembinaan & Pendidikan DPP IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia)
- Ketua Yayasan Selamatkan Anak Bangsa
- Koordinator Posko Bantu Banjir Jakarta
- Ketua Gerakan Anti Miras untuk anak/remaja dibawah usia 21 tahun
1 komentar:
Langkah Fahira Idris, pengusaha muda sekaligus aktivis sosial patut dijadikan teladan dalam masyarakat, dimana dengan kemandirian ekonomi sebagai pengusaha, banyak aktivitas sosial menolong banyak orang, komentar juga ya di blog saya myfamilylifestyle.blogspot.com
Posting Komentar