Luluk sudah tenggelam dalam dunia design grafis, bahkan sempat ingin kuliah di jurusan itu sebelum akhirnya memutuskan untuk fokus pada dunia sastra Jepang. Waktu memang terus berlalu, blog yang dulu kudedikasikan untuk anak-anak ini akhirnya juga jadi jauh dari anak-anak.
Lita, sudah sangat sibuk dengan aneka kegiatannya yang seperti tidak pernah habis. Tidak ada kata hari libur, meskipun tanggal itu di kalender berwarna merah. Libur panjang, hari kejepit dan sebagainya semuanya berwarna hitam bagi Lita.
Sekolahpun dimulai jam ke Nol dan pulang sekolah masih menanti seabrek kegiatan lainnya. Begitu sibuknya Lita, sehingga untuk jajan bakso berdua perlu mencari waktu luang yang sangat sempit. Ketika akhirnya bisa jajan bakso berdua dengan Lita, rasanya seperti jajan bakso dengan selebriti klas atas.
Anak-anakku sudah hidup di dunianya sendiri. Jadi ingat dengan kalimat bijak Sang Nabi Kahlil Gibran.
Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.
Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.
anak panah hidup, melesat pergi.
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.
Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.
Alhamdulillah, masih ada Lilo yang setia menemaniku bersepedaan setiap hari Minggu tiba.Kakak-kakak Lilo juga sangat mendukung kegiatanku bersepeda bersama Lilo.
"Daripada Lilo pergi ke tempat yang tidak jelas, sebaiknya memang Lilo ikut bapak saja bersepeda"
Aku hanya tersenyum menerima masukan dari kakak-kakak Lilo. Memang akhir-akhir ini Lilo sering tidak bisa menemaniku karena ada janji dengan teman-temannya untuk renang atau sepedaan.
Sama seperti orang tua lainnya, dunia tua adalah dunia yang sepi. Yang penting tetap semangat dan tetap rajin bangun pagi menikmati keindahan dunia ini.
Salam sehati.
1 komentar:
Yes :-)
Posting Komentar