Minggu pagi biasanya aku gabung ke kampus UGM untuk bersepeda bersama-sama dengan para alumni yang setia menemani. Mereka terdiri dari para mahasiswa, dosen dan alumni yang kebetulan berada di Jogja. Bila musim ujian atau musim sibuk di kampus, maka para mahasiswa tidak ada yang nongol satupun.
Minggu, 26 Pebruari 2012 aku ajak istriku untuk bersepeda. Sampai di depan POM Bensin HOS Cokroaminoto, tiba-tiba kurasakan ban sepedaku bermasalah.
Benar saja, anginnya habis tanpa sisa.
Langsung saja bawa ke bengkel sepeda yang berada di dekat POM Bensin itu. Hasilnya dop ban dalam lepas. Pantas saja anginnya langsung habis.
Ini kejadian yang cukup rutin menimpa sepedaku Specialized. Sementara itu sepedaku yang lain, baik United, Polygon atau Dahon tak pernah mengalami masalah seperti ini. Sudah berbagai macam merk ban dalam kupasang di sepeda ini tapi tetap saja muncul kejadian ini.
Mulai dari ban dalam yang model dop kecil sampai dop normal, semuanya pernah dicoba dan hasilnya tetap saja sering gembos dan habis angin secara mendadak.
Ya sudah, daripada bersungut-sungut, akupun senyum dan mulai mengganti mode "bersepeda" dengan mode "berjalan kaki". Istriku tetap naik Dahon dan membuntutiku. Kadang mendahuluiku ketika dia mampir membelikan koran Tempo kesayanganku.
Perjalanan pagi ini tetap terasa indah meskipun ban sepeda bocor. Kuncinya hadapi dengan senyum dan perasaan marahpun tiba-tiba pergi tanpa pamit.
Sampai rumah langsung ambil camera dan motret kondisi sepeda yang sedang menderita sakit "dadakan". Malamnya sepeda siap untuk turun ke jalan lagi. Semoga tidak ada halangan lagi untuk bersepeda.
Kesehatan itu mahal tapi baru terasa mahalnya ketika kita sedang sakit. Jadi mari kita jagain kesehatan dengan olah raga semampu kita, minimal setengah jam setiap berolah raga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar