Sabtu, April 02, 2016

Berwisata ke Jepang

Tahun lalu anak sulungku, Luluk Tresnaningtyas, ke Jepang untuk mendalami budaya Jepang, maklum anakku kuliahnya di Sastra Jepang. Awalnya aku ingin anak sulungku pulang menengok keluarga Jogja, tapi perkembangan terakhir justru adiknya yang tertarik ke Jepang. Jadilah keluargaku berwisata ke Jepang, inilah liburan di musim tidak libur.

Awalnya acara dirancang dengan mengikuti acara tour, sehingga biaya jadi murah dan bisa mengikuti banyak kegiatan di Jepang. Kesulitan muncul ketika waktu yang disediakan sudah ada jadwalnya dan banyak aturan yang mungkin tidak bisa diikuti dengan benar.

Anakku sendiri jadi tidak bebas gabung acara dengan rombongan tour, karena menjadi peserta tempelan dalam tour. Tempat yang dituju juga ternyata terlalu banyak, jadi akibatnya kondisi badan bisa "drop" dan tidak bisa menikmati satu tujuan wisata dengan detil.

Ketika mencoba mencari tiket sendiri melalui tiket.com, ternyata pergerakan tiket sangat kencang. Baru milih waktu pulang dan pergi disesuaikan dengan tujuan wisata, ternyata ketika sudah mau booking tiket, sudah tidak ada, sudah dibeli orang lain. Beda sekali dengan perjalanan wisata di Indonesia, banyak sekali alternatifnya.

Akhirnya diputuskan untuk minta tolong pada Lovina Tour untuk membantu masalah pemesanan tiketnya dan alternatif maskapai penerbangan yang dipilih. Paling enak ketika memilih maskapai Garuda, sangat mudah dan jelas, tapi giliran membayar, ternyata biayanya terlalu mahal buatku.

Begitulah, akhirnya dipilih maskapai yang paling murah, meskipun harus transit dulu ke Thailand. Perjalanan menjadi jauh dan panjang, semoga tetap sehat pada hari keberangkatan sampai ke Indonesia kembali.

Awalnya Haslita mencoba membuat estimasi biaya Jepang untuk 3 orang (istriku, Haslita dan Lilo)

Transport PP : 50juta
Hotel @3000yen/mlm : 6,3juta / ¥54000
Jajan dan jalan2 : 27juta / ¥229.000 (sehari seorang jajan ¥10k)
Wifi router : 550ribu / ¥700
Transport ke Jogja-Jkt PP : 2.5jt

Total : 86,3juta

Setelah biaya itu dicoba dirinci berdasar pengeluaran hari per hari, ternyata banyak pengeluaran yang harus ditambahkan. Pengeluaran yang kecil tapi fatal adalah memilih tempat yang cocok buat beberapa kucing kecil di rumah. Kita sangat yakin bahwa asisten rumah tangga tidak akan sanggup selama seminggu mengurusi 5 (lima) ekor kucing yang cantik manis dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Belum lagi masalah tas ataupun perlengkapan yang harus dibeli dulu sebelum berangkat ke Jepang. Pada intinya berwisata ke Jepang tidak seperti berwisata di Indonesia. Tulisan yang akrab dengan orang jepang adalah tulisan yang akrab dengan mbak Luluk, tapi tidak dengan Haslita dan Lilo. Bahasa Inggris memang akan menolong, tapi pasti akan jadi masalah kalau kita tersesat dan berada di lingkungan yang sangat asing kebiasaannya.

Untungnya istriku pernah ke Jepang, anakku sudah rajin baca tempat wisata Jepang melalui internet, jadi aku seharusnya tidak perlu khawatir. Insya Allah semuanya akan baik-baik saja. Aamiin.


5 komentar:

Catatan Dari Hati mengatakan...

Semoga berjalan lancar perjalanannya ke Jepang ya mas. Jadi ingat pernah kesana tahun 1995 lalu selama 3 bulan

Eko Eshape mengatakan...

Aamiin.
Terima kasih.
Hanya doa yang saat ini kita perlukan, semoga semuanya lancar, berkesan dan bermanfgaat bagi kami.

Salam sehari

BELAJAR BAHASA mengatakan...

enakanya berwisata ke jepang, mengenal negara lain yang berbeda, bahasa dan budaya

Unknown mengatakan...

Mantaps bro ^^

perbandingan asuransi kesehatan

Unknown mengatakan...

Keren bro ^^

diskon akhir tahun mapemall