Sabtu, Februari 02, 2013

Ngumpulke balung pisah lagi

Hari ini acaranya adalah ngumpulke balung pisah lagi. Kebetulan lokasinya dekat dengan Cawang, jadi aku bisa lebih pagi menuju lokasi arisan trah Jakarta ini. Gerimis yang mulai turun juga membuatku menyegerakan berangkat ke lokasi arisan. Maklum namanya Jakarta kalau sudah hujan, pasti banjir dan macet.

Alhamdulillah, meski sempat beberapa kali menemui hujan lebat, tapi sekitar jam 10.30 sudah sampai ke lokasi.

"Bu alamat blok BB5 nomor 4 mana ya?", kataku ketika aku gagal menemukan rumah dengan alamat BB5 nomor 4. Yang ada adalah BB5 nomor 1 dan kemudian nomor 3. Jadi aku berhenti pas di depan BB5 nomor 4 dan bertanya pada seorang ibu-ibu yang ada di seberang rumah itu.

"Ya di depan bapak itu nomor 4".

"Hahaha.... bener rupanya feelingku", kataku dalam hati sambil mengangguk pada ibu yang kutanya.

Mas Sukamto yang baru saja memarkirkan mobilnya membantuku memarkir mobilku. Wajahnya sudah familiar, tapi ternyata setelah ngobrol baru ketahuan bahwa kita belum pernah bertemu.



Mas Sukamto ini alumni Undip dan pernah bekerja sama dengan salah satu proyek Waskita, tapi belum pernah bertemu denganku.

Kamipun ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu datangnya saudara yang lain. Ternyata mereka baru berangkat ketika aku sudah sampai lokasi.

Jalan ke arah Blok BB5 Jatiasih Bogor ini saat aku lewat tadi sudah macet yang dari arah Jati asih menuju Cikunir dan ternyata setelah aku lewat jalan menjadi macet dari kedua arah.

Jam setengah dua, barulah seluruh keluarga ngumpul dan arisanpun dimulai.

Yang membuat suasana makin akrab adalah penuhnya rumah itu didatangi dari berbagai penjuru Jakarta. Lantai atas untuk yang "no smoking" dan lantai bawah untuk kaum ahli hisap (rokok).

Aku sebenarnya sudah kenyang makan kue dan minuman (sampai berbotol-botol), tapi ketika ada ajakan untuk pindah makan siang ke Resto Saung Apung, ternyata perutku masih sanggup mengikutinya.



Acarapun berlanjut ke Saung Apung. Resto yang asri, bersih dan ramai pengunjung. Anak-anak langsung mancing, sementara para orang tua langsung menyantap hidangan yang sudah terhidang di meja.

Di hadapanku terhidang teh manis panas dan ayam bakar "brutu", Wah pas banget nih. Langsung saja kusikat habis dan langsung cuci tangan. Hehehe.. pingin ngobrol soalnya.

Pas adzan Asar, akhirnya acara selesai dan ditutup dengan foto bersama, meskipun tidak semua bisa ikut. Rudi membawa camera pocket Fuji. Ini adalah camera yang mirip punya mas Bagus. Di kelas mirrorless, camera merk Fuji mungkin termasuk jajaran camera klas premium, mengungguli Nex dari Sony atau OMD dari Olympus.

Aku sendiri mengabadikan acara ini dengan camera ponsel dan terakhir memakai Sony NEX-6.

Semoga pertemuan yang akan datang bisa lebih meriah lagi. Kebetulan aku yang jadi host. Tinggal cari tempat yang sejuk dan bikin anak-anak merasa nyaman. Terpikir kalau acaranya di Taman Bunga Mekar Sari mungkin meriah ya?

Nantilah survey dulu sama anak istri. Hari ini ngumpulke balung pisah lagi dan rasanya sore ini menjadi sore yang indah penuh kenangan. Alhamdulillah.





Tidak ada komentar: